Sabtu, 30 Juni 2012

Kesalahan Postur Saat Bersepeda Gunung

Bila tubuh Anda terasa sakit-sakit setelah tadi pagi bersepeda. Mungkin artikel ini dapat membantu Anda sehingga hal-hal semacam ini tidak terulang lagi.

Sumber Gambar : health.detik.com

Kesalahan postur saat Gowes umumnya ditemukan pada tiga tempat yaitu :

1. Punggung Pungung semestinya melengkung, seperti jembatan bukan drooping forward antara pinggul dan lengan.

2. Siku Siku seharusnya sedikit ditekuk, tidak lurus dan terkunci. Ini membuat otot lengan beraksi bak shock absorber.

3. Pundak Pundak seharusnya didorong kedepan sehingga otot didepan dada membantu membawa beban tubuh bagian atas secara santai.
Penopangan tulang disediakan tetapi dengan resilency otot yang menyediakan shock absortion. “Pada dasarnya, tujuan kita Gowes bukan untuk mencari rasa sakit tersebut” Dari artikel ini semoga Anda  bisa lebih memperhatikannya sebelum bersepeda.

Sumber : gowes.org

Menghindari Rasa Sakit Setelah Ber-sepeda Gunung

Dalam keasyikkannya melintas jalur yang aduhai saat ber sepeda gunung ternyata ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Diantara adalah adanya cedera yang mungkin muncul ketika teknik mengendarai salah atau jalur licin yang mengakibatkan kita jatuh atau terkilir.


Atau bisa juga badan terasa sakit-sakit.

Tetaplah berhati-hati saat ber sepeda gunung agar kita tidak cedera atau mengalami kecelakaan. Bersepeda gunung tentu harapannya adalah badan sehat dan pikiran segar kembali.

Inilah beberapa cedera yang mungkin bisa muncul jika kita kurang berhati-hati.

Mengenal Rasa Sakit Setelah Bersepeda Gunung


Rasa sakit setelah Gowes?? Sakit pada pinggul, sakit pada kaki, cidera punggung, bahkan sakit pada pangkal paha. Pada kategori tips kali ini, ada beberapa artikel yang membahas masalah rasa sakit tersebut beserta penanggulangan nya. Berikut ini adalah beberapa bagian tubuh yang sering mengalami rasa sakit setelah Gowes.

1. Achilles Tendons 
Achilles tendons adalah otot (tendon) yang terletak dibagian belakang pergelangan kaki (engkel), menghubungkan otot betis dengan tumit.

Jika anda mengalami rasa sakit pada tendon ini, itu biasanya mengindikasikan adanya masalah dengan teknik pedaling. Masalah achilles tendon sering diakibatkan dari “angkling” (pergerakan pergelangan kaki) saat menggenjot pedal.

 Hal ini umumnya berhubungan dengan sadel yang terlalu tinggi, yang memaksa Goweser untuk menggunakan ujung jarinya secara eksesif untuk meraih pedal pada posisi terbawah.

Bisa juga disebabkan oleh cleat anda di-seting terlalu jauh ke depan atau sebaliknya pedaling dengan ujung kaki. Semakin jauh kontak antara kaki dengan pedal maka semakin besar tekanan yang dialami achilles tendons.

2. Pergelangan kaki (engkel) 
Sakit pada pergelangan kaki sering diakibatkan karena “angkling” (pergerakan pergelangan kaki) saat pedaling. Bisa juga diakibatkan karena bentuk telapak kaki anda yang datar (flat footed) dimana sepatu orthotic biasanya dapat membantu.

Sebab lain adalah karena pedal atau lengan pedal (crank) yang bengkok menyebabkan kaki berguling-guling maju dan mundur saat pedal berputar.

3. Lutut (Dengkul)
Dibandingkan aktifitas aerobik yang lain, bersepeda apabila dilakukan dengan benar adalah aktifitas aerobik yang memberikan tekanan paling kecil kepada lutut. Namun demikian cidera lutut pesepeda sering terjadi, biasanya akibat salah teknik atau kesalahan bike fitting.

Sumber : gowes.org

Manfaat Bulhorn Pada Setang Sepeda Gunung

Kali ini kita akan mengulas fungsi dari sebuah Handle Bar, sebuah besi yang terpasang disisi kakan dan kiri Setang Kemudi yang menyerupai tanduk atau lebih sering disebut Bullhorn.

http://threadspot.com/wp-content/uploads/2010/09/Cinelli-MASH-Track-Bike-Frameset-1.jpg
Sumber : gowes.org
Sumber : gowes.org
Pada umumnya Handle Bar atau Bullhorn dipasang di MTB Hardtrail dan Hybrid. Para Goweser menggunakan Bullhorn bertujuan untuk memberikan variasi jenis peganggan ketika berkendara dan dapat mengatur posisi tubuh ketika bersepeda.

Bullhorn juga dapat meningkatkan kenyamanan bagi pengendara karena posisi tangan yang netral (telapak tangan ke dalam). Posisi tangan yang nyaman memberikan efek lebih rileks pada ketegangan otot tangan ketika gowes.

Bullhorn atau Handle Bar mulai populer di awal 1990-an, mulai ditinggalkan ketika akhir tahun 1990-an. Dalam beberapa kasus, Bullhorn menyulitkan rider ketika melintas medan yang berkelok, penggunaan Bullhorn yang terlampau panjang juga dapat mengganggu kenyamanan ketika melintas di medan Cross Country yang banyak pepohonan.

Kesimpulan dari MANFAAT PENGGUNAAN BULLHORN adalah:
1) Memberikan kenyamanan tersendiri ketika menemui trek tanjakan

2) Memungkinan tubuh untuk bernafas lebih nyaman, karena bagian atas tubuh terbuka

3) Beberapa model Bullhorn dapat melindungi tangan anda ketika jatuh (posisi tangan normal)

4) Membantu mencegah kelelahan (fatigue) dengan menawarkan lebih banyak variasi posisi tangan

5) Sedikit banyak membantu menambah kecepatan, karena posisi pengendara menjadi lebih menunduk. Selain memberikan beberapa manfaat, penggunaan Bullhorn dalam kondisi-kondisi tertentu ternyata juga disinyalir memilik kekurangan, seperti ketika melakukan pengereman mendadak, karena pengendara harus memidah posisi tangan sehingga sepeda tidak berhenti seketika.

Selanjutnya kami simpulkan KEKURANGAN PENGGUNAAN BULLHORN sebagai berikut:
*) Jika menggunakan Flatbar berbahan Carbon, resiko setang kemudi patah sangat besar
*) Bullhorn yang banyak beredar di pasaran memakan kurang lebih 1Inch handlebar, jika anda Goweser yang memiliki bahu yang lebar tentunya penggunaan Bullhorn sedikit mengganggu kenyamanan
*) Peningkatan resiko cidera ketika crash, posisi tangan pada bar ends. Sebuah alat diciptakan pasti memiliki tujuan dan manfaat yang hendak dicapai, meski demikian tetap saja terkadang ada efek negatif yang ditinggalkannya.
Setelah memahami MANFAAT DAN EFEK NEGATIF BULLHORN
manfaatkanlah Bullhorn secara bijak.
Sumber : gowes.org

Tips Menyetel Sadel Sepeda Gunung Yang Tepat

Tips ini bertujuan agar energi dan tenaga Goweser ketika menganyuh sepeda tidak terbuang percuma. Hal satu ini turut menentukan optimalnya bersepeda, efeknya sangat terasa ketika kita melakukan perjalanan bersepeda dengan jarak tempuh menengah maupun jauh, termasuk ketika menghadapi trek yang berkontur menanjak.


Energi dan tenaga Goweser ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras, apalagi ketika kita tidak mendapatkan kayuhan optimal akibat setelan sadel atau seatpost yang juga kurang pas.

Inilah mengatur ketinggian Sadel atau Seat Post :
Sebelum kita menghadapi trek tanjakan. Usakan ketinggian sadel pada posisi maksimum kayuhan anda.
1) Ukur panjang kaki Goweser dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka.

2) Kemudian ukur panjang Pedal (Crank), misal panjang kaki 75cm dan panjang pedal 25cm total adalah 95cm.

3) Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadel, sesuaikan ketinggian sadel dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.

4) Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, yang harus tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadel dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).

Sumber : gowes.org

Anatomi Sepeda Gunung

 Anatomi biasanya lebih dikenal dalam istilah biologi. Dalam pelajaran biologi kita dikenalkan dengan istilah Anatomi tumbuhan, Anatomi tubuh manusia. Begitupun disini kita mengenal istilah anatomi Sepeda Gunung.


Anatomi sepeda gunung berarti susunan atau struktur pembentuk sepeda gunung. Sepeda gunung terdiri dari berbagai alat yang disusun sehingga terwujud sepeda gunung secara utuh.

Mari kita mengenal anatomi sepeda gunung, sebagai berikut :


1. top tube
2. sadle
3. seatpost
4. seatstay
5. seatclam
7. cassete,
8. rear derailleur (rd)
9. chainstay
10. chainring/crankset
11. pedals
12. downtube
13. spoke
14. rim
15. hub,
16. front diskbrake
17. tire
18. fork
19. headtube
20. brake lever
21. shifter
 22. handlebars & stem

Sepeda mtb digolongkan menjadi 2 type, yakni hard tail (ht) dan full suspension (fs). disebut hard tail karena memang “ekornya” keras tanpa adanya shock. Beda dengan sepeda full suspension yang memiliki rear shock sehingga bisa terasa lembut.

Pada umumnya hard tail dipergunakan untuk trek xc, dirtjump, dan free ride. sedangkan fulsus dipergunakan di trek all mountain dan downhill. meskipun demikian, penggunaan hard tail untuk trek downhill meski tidak lazim kerap dijumpai pada beberapa kejuaraan mtb.

Bisa jadi ini dimaksudkan untuk menaikan tingkat kesulitan karena penggunaan hard tail pada trek downhill sangat membutuhkan skill tinggi dari ridernya. menggunakan sepeda fulsus untuk melibas trek light xc akan terasa lebih berat dan melelahkan.

Pengecualian pada beberapa produsen sepeda fulsus yang telah berhasil menciptakan sepeda fulsus seringan dan senyaman hardtail, sehingga efek bobbing yang biasa dijumpai pada sepeda fulsus dapat diminimalisir. sebut saja satu giant anthem, my another dream bike setiap frame baik ht maupun fs memiliki ukuran tertentu dengan satuan inchi.

Biasanya yang menjadi patokan ukuran adalah panjang seattube dan/atau toptube. namun ada pula produsen sepeda yang telah menggolongkan frame mereka ke ukuran s, m, dan l. masing - masing ukuran tersebut memiliki tabel geometri tertentu dan biasanya bisa dilihat pada website mereka.

Sumber : kumpulanberita.info

Tips Memilih Setang Sepeda Gunung Yang Pas Buat Anda

Sumber Gambar : bbkkcyclingclub.blogspot.com
TIPS SINGKAT MEMILIH HANDLEBAR, khsusnya untuk sepeda gunung (MTB), tujuan penulisan posting ini diantaranya guna menambah wawasan kita tentang jenis dan fungsi handlebar.


Setang lurus (Flat Handlebar) vs Setang Bengkok (Rise Handlebar) Manakah yang lebih cocok dengan selera dan tipe bersepeda Anda?

Flat Handlebar (stang lurus) dengan rise handlebar (stang melengkung) punya karakteristik dan kegunaan sendiri-sendiri. Artinya, yang satu tak lebih baik dari yang lain.

Untuk memutuskan handlebar mana yang akan dipilih (berkaitan dengan posisi dan postur pengendara di atas sepeda) ada baiknya kita simak 3 hal berikut:

Flat handlebar akan membuat posisi pengendara relatif membungkuk sehinga berat tubuhnya sedikit bergeser ke depan dari center of- gravitynya. Posisi sedikit membungkuk ini paling ideal untuk mengejar speed serta mempertahankan kestabilan sepeda.

Rise handlebar, posisi tubuh pengendara akan jadi lebih tegak. Bahkan jika menggunakan stem pendek badan bakal bertambah tegak lagi. Makin tegak tubuh, titik gaya berat akan bergeser ke belakang. Bahkan bisa melampaui center of gravity (biasanya berada di seputar bottom braket).

Posisi ini ideal untuk mengoptimalkan handling dan kontrol pada kemudi, terutama di medan turunan tajam dan berkecepatan tinggi. Rise handlebar memiliki kemampuan meredam getaran yang lebih baik dibanding flat handlebar. Kemampuan meredam getaran ini sangat penting untuk membantu mengurangi rasa lelah pada lengan akibat buzzing saat melewati medan off-road.

Rise handlebar lazim dipergunakan untuk sepeda all mountain, long travel XC, maupun sepeda Downhill dan Freeride. Makin ekstrem lintasan yang akan dilalui, biasanya makin besar juga ukuran (derajat) rise yang dibutuhkan.

Flat handlebar lebih banyak dipakai pada sepeda jenis cross-country (race) yang membutuhkan kecepatan tinggi dan tingkat rigiditas tinggi begitu melahap tanjakan. Well, semakin jelas bukan, peruntukan masing-masing handlebar tersebut (flat bar dan rise bar).

So, Anda kini bisa menentukan seperti apa gaya bersepeda Anda disesuaikan dengan trek yang Sobat lalui, lalu coba sesuaikanlah dengan tipe handlebar yang akan Sobat cyclist gunakan sesuai dengan TIPS MEMILIH HANDLEBAR SEPEDA MTB ini.

Sumber : thingsbike.com

Kamis, 28 Juni 2012

Memperbaiki dan Merawat Rem Sepeda Gunung


Rem (brakes) merupakan komponen yang sangat penting dalam bersepeda, sangat berbahaya jika kita bersepeda tanpa adanya komponen ini.

Rem depan maupun belakang sepeda kita tentunya memerlukan perawatan sehingga dapat berfungsi dengan baik sehingga kita aman dan nyaman dalam bersepeda.

Sumber Gambar : hutantropis.com


Berikut Tips dan Trik langkah sederhana untuk memperbaiki dan merawat komponen Rem sepeda gunung anda. Sebelumnya siapkan Toolset, Pelumas dan Cairan pembersih, buku manual.

1. Periksa kampas rem sepeda anda, baik anda yang menggunakan tipe konvesional (V-brake) atau menggunakan tipe Disc brake (cakram).

Untuk V-brake cek kampas rem baik depan dan belakang, pastikan ketebalan masih mencukupi dalam arti masih bisa menempel pada pelek (rims) sepeda anda jika tuas rem di tarik.

Untuk Disc Brake (cakram) pastikan kampas rem anda baik depan ataupun belakang masih tebal dan masih bisa menempel pada cakram (disc) jika tuas rem (brake lavers) ditarik.

Baik V-Brake atau Disc Brake pastikan kampas rem dapat bergerak secara bersama pada saat di lakukan pengereman.

2. Jika mempunyai buku panduan cara melakukan perawatan brakes (rem) sepeda anda, buku panduan tersebut dapat di jadikan acuan untuk perawatan, jika tidak tidak usah kuatir karena pada perinsipnya rem dengan V-brake dan Disc brake tidak terlalu berbeda jauh.

Untuk V-brake jika kampas rem masih tebal dan layak tapi rem tidak berfunsi dengan baik, hal tersebut bisa terjadi karena setingan knob pada tuas rem baik depan dan belakang yang terpasang di stang kemudi tidak diatur dengan benar.

Putur dan aturlah knob pengatur tarikan (kabel) baik depan dan belakang, sesuaikan dengan kebutuhan pengereman, usahakan ketika tuas di tarik tidak terlalu dalam (dekat dengan handlebar-kemudi) atau terlalu jauh.

Ingat! jangan lumasi kampas rem anda hal ini membuat licin gesekan kampas dengan pelek (rims) Untuk pengaturan knob brake levers (tuas rem) anda memerlukan tools standart dan tang untuk pengencang knob. - Untuk Disc Brake jangan takut rusak meski terlihat lebih rumit tapi jika di lakukan dengan benar semuanya pasti berhasil.

Disc brake ada dua macam dalam MTB sepeda gunung, ada yang masih menggunakan kabel ada yang sudah menggunakan hidrolis system (minyak rem). Untuk yang masih menggunakan kabel (kawat) pastikan jika tuas rem di tarik master rem dapat bekerja dengan benar.

Ketika Tuas di tarik otomatis master rem bekerja dengan menekan campas rem bagian dalam sehingga kampas rem menjepit disc brake (cakram). Jika kampas masih tebal dan rem tidak berfungsi dengan baik, bisa di coba dengan atur memutar kampas bagian luar sehingga terlihat lebih masuk (mendekati cakram).

Atur knob baik pada tuas rem dan master rem, pastikan ketika tuas di tarik kampas menjepit cakram sempurna dan jarak tuas tidak terlalu dalam atau terlalu pendek (jarak dengan handle bar (stang kemudi) jika di tarik (pengereman) Lumasi kawat rem dengan semprotan pelumas yang banyak di jual, jangan terlalu banyak karena jika mengendap dan bercampur kotoran akan menggumpal.

Ingat! jangan lumasi kampas rem anda hal ini membuat licin gesekan antara kampas dan disc brake (cakram) Untuk anda yang sudah menggunakan tipe hidrolik (minyak rem) pastikan minyak rem dalam kondisi selalu ada pada box master rem tuas (dekat handlebar) jika kosong segeralah isi dengan minyak rem standart yang banyak di jual.

 Pastikan Jika tuas di tarik kampas dapat menekan disc (cakram) dengan sempurna. Sama halnya untuk setingan knob model kawat maupun hidrolis. Tips : Jika kampas ada masih terlihat bagus dan tebal akan tetapi ketika di rem terdengar bunyi, bersihkan kampas dan cakram dengan menyemprotkan WD-40 atau dengan menggosok cakram dengan air sabun dan lap dengan kain bersih. Lakukan hingga bunyi hilang.

 3. Untuk mengganti kampas rem yang sudah aus atau tipis siapakan kunci L dan peralatan standart lainnya. Untuk melepas dan menggati model rem V-brakes sangat sederhana caranya, tekan kedua sisi dudukan kampas lepas kawat pengaitnya.

Setelah dudukan lepas barulah lepas kampas rem dengan kunci L. Untuk mempermudah penggantian lepaslah dulu roda depan dan belakang anda. Untuk Mengganti kampas rem model disc brake (cakram) siapakan toolset standart lepas roda depan dan belakang, lepaslah master rem sehingga anda dapat leluasa membongkar kampas rem (jika ada buku petunjuk produk master rem yang anda pakai ikutilah secara seksama).

Untuk disc brake dengan master rem hidrolis anda perlu sedikit ketelitian di sini, pastikan ketika melepas master dari cakram jangan sampai tuas rem tertekan, karena akan membuang percuma minyak rem pada box minyak.

Ikuti buku petunjuk dengan seksama untuk penggantian campas rem. Rem dengan teknologi hidrolis sudah ada yang menggunakan piston (seperti sepeda motor cakram) piston ini berfungsi menekan kampas rem.

Rawatlah selalu kebersihan kampas rem anda, cek selelu kondisi tuas, kabel dan minyak rem. Jika sepeda gunung anda habis di pakai di medan offroad dan banyak kotoran yang menempel segeralah bersihkan. Komponen sepeda yang terawat akan memberikan kenyamanan dan keamanan ketika bersepeda, happy cycling.

Sumber : forumkami.net

Merawat Sepeda Gunung

Bersepeda akan terasa nyaman jika sepeda yang kita kendarai selalu dalam kondisi bagus, bagaimana merawat sepeda gunung MTB agar selalu dalam performa maximum.


Sumber Gambar : meetmood.com
 Salah satu cara adalah dengan selalu mencucinya, mencuci sepeda gunung akan membuat sepeda bersih dari kotoran yang mengganggu kinerja dan performa optimal sepeda gunung kita.

Berikut merupakan Tips dan Trik untuk merawat sepeda gunung dengan cara mencuci sepeda MTB dengan benar, tips dan trik ini memberikan teknik membersihkan MTB mulai dari sadel hingga sistem pengereman.

Keseluruhan proses dapat di lakukan tidak kurang dari 35 – 40 menit. Berikut langkah-langkah mencuci sepeda MTB dengan baik dan benar :

1. Lepaskan Aksesories
Lepas semua aksesoris yang berada di handle bar (stang), misal : bel, lampu, spidometer dll. Jika anda menggunakan V brakes lepas kabel penghubungnya dengan menekan kedua sisi calipers. Teknik melepas kabel v brakes ini berlaku juga jika anda menggunakan V brakes pada roda belakang.

2. Putar balik sepeda anda
Untuk menghidari lecet pada sadel dan grips kita dapat memakai alas yang tidak terlalu keras dan empuk misal kita dapat menggunakan matras dengan ketebalan 5mm.

Cara membalik sepeda dengan benar adalah anda berdiri di samping sepeda pegang bagian suspensi depan (down tube) dan satu tangan memegang seat pos (dudukan sadel). Kemudian putar secara perlahan hingga sepeda terbalik.

3. Melepas roda depan dan belakang 
Bukalah pengencang as roda depan dengan membukan klip pengunci jika ada, jika sepeda anda tidak menggunakan klip, anda harus menggunakan kunci pas sesuai dengan ukuran baut yang di gunakan sebagai pengunci as roda depan.

Untuk melepas Roda belakang, lepas pengencang as roda belakang, tarik kebelakang sistem pemindah gigi (RD) rear derailleur secukupnya sehingga roda belakang bisa di tarik keatas dan terlepas.

4. Membersikan sistem penggerak (rantai, gir, pedal, rear derailleur)
Siapkan sikat dan air bersabun. Mulailah menyikat RD dengan sikat yang telah di basahi air sabun, untuk membersikan rantai gunakan lap kain yang lembut, basahi lap tersebut dengan air sabun putar rantai dengan memutar pedal anda kedepan sehingga rantai berputar.

Tempelkan lap pada rantai sepeda anda sehingga kotoran yang ada menempel pada lap tadi. Lanjutkan dengan membersikan Crank (gir depan, lengan pedal dan pedal) dengan sikat yang sudah di basahi dengan air sabun, sikat secara merata dan teliti sehingga semua bagian penggerak depan terkena air sabun dan kotoran terlepas, kemudian lap dengan lap bersih. Bersihkan pedal dan bagian sisi dalam gir dengan sikat dibasahi air sabun, lanjutkan dengan mengeringkan dengan lap bersih.

5. Membersihkan bagian bawah frame, gunakan lap kain dan air sabun
Lap secara merata ke seluruh bagian frame, handle bar (stang depan), bagian top tube (frame atas), dan seatways (frame belakang). Jangan lupa membersihkan kabel pemindah gigi dan penarik rem.

6. Membersikan Sistem Roda
Gunakan lap kain dan air sabun roda depan dan belakang, anda dapat menggunakan cairan pembersih kotoran jika ada kotoran yang susah di buang, misal menggunakan WD-40. Bersihkan kotoran pada as roda, hub dan keseluruhan roda termasuk jari-jari roda. Jika anda menggunakan cakram pada roda anda cukup sikat dengan teliti di semua bagian cakram.

7. Mengecek Sistem Roda Pasang kembali roda depan dan belakang
Pastikan klip pengenceng roda terpasang denga baik dan dapat mengunci roda dengan sempurna. Mungkin kita sedikit menemui kesulitan untuk memasang kembali roda belakang, tipsnya masukan gir belakang di antara mata rantai dan tekan kebawah sehingga dapat masuk ke dudukan roda belakang dengan sempurna, lakukan dengan hati-hati.

Setelah semua roda terpasang cek putaran roda baik depan dan belakang amati dengan seksama apakah goyang atau tidak, jika goyang kemungkinan besar jari-jari roda perlu di stel ulang. Anda dapat memperbaikinya sendiri dengan menggunakan kunci jari2 roda atau membawanya ke bengkel sepeda.

8. Cek Sistem pengereman Merupakan salah satu bagian fital dari sepeda ada rem
Jika tidak dapat berfungsi dengan baik keselamatan kita menjadi taruhannya. Untuk mengecek rem roda depan berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem roda depan, kemudian tarik sepeda kedepan jika frame dan roda belakang terangkat berarti rem roda depan masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera ganti kampas rem depan dengan yang masih bagus.

Untuk rem roda belakang, berdirilah di depan sepeda anda dan tekan rem belakang, jika roda depan terangkat diantara sela kaki anda kemungkinan rem belakang masih berfungsi dengan baik, jika tidak segera cek dan ganti kampas rem dengan yang baru. Kedua tips untuk pengecekan sistem pengereman tersebut dapat di terapkan baik rem dengan V brake atau dengan Disc brake. Cek semua setelan kabel atau minyak rem (dish brake dengan oil).

9. Pelumas
Tip untuk melumasi bagian-bagian penting sepeda gunung anda adalah bagian rantai, shifter, sistem pengerak roda depan dan belakang (FD-RD), pedan dan lengan pedal. Gunakan pelumas yang bagus jangan menggunakan oli bekas, gunakan cairan pelumas yang khusus untuk rantai, banyak beredar di pasaran adalah pelumas untuk rantai kendaran roda 2 bermotor.

Sumber : zonasepeda.com

Panduan Naik Sepeda Gunung

Alangkah senangnya kini Anda sudah mempunyai sepeda gunung yang selama ini Anda idam-idamkan. Rasanya begitu tidak tahan untuk langsung ikut berbaur menempuh rute ke berbagai jalur ketika melihat puluhan sepeda salah satu club sepeda melintas di depan Anda.

Sumber Gambar : sepedaan.com

Tapi Anda juga paham bahwa untuk rute biasa-biasa, misalnya jalan datar, mungkin langsung bisa tancap gas. Lain halnya jalur yang dilalui berupa jalan licin terjal di sebuah pegunungan. Ini tentu ada resiko celaka atau musibah pada diri Anda.

Untuk itu perlu kiranya menggali teknik-teknik naik sepeda gunung. Hal ini akan sangat membantu Anda untuk terhindar dari kecelakaan atau musibah, misalnya : Kaki terkilir, jatuh ke tebing, keram, dll.

Untuk membantu Anda memahami seluk-beluk dan teknik ber sepeda gunung, silahkan baca juga artikel berikut :

Sejarah Sepeda Gunung

Sepeda Gunung ini awalnya dikenal dengan nama Klunkerz. Penasaran bagaiman kisah sepeda ini?

Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat.

Sumber Gambar : herdiananantaputra.blogspot.com

Sebenarnya sepeda gunung itu sepeda untuk jalan raya yang telah dimodifikasi. Kalau sepeda jalan raya hanya dipergunakan untuk alat transportasi, maka sepeda gunung yang biasa digunakan di jalan yang terjal, yang rawan banget mengalami kerusakan.

Dengan alasan tersebut banyak orang menciptakan sepeda yang kuat dan tangguh untuk segala jenis medan dan kondisi.

Saat ini, sepeda gunung atau yang biasa disebut MTB (Mountain Bike) maupun ATB (All Terrain Bike), merupakan sepeda yang telah dibuat khusus untuk bisa bertahan berjalan di daerah pegunungan yang memiliki jalan terjal dan bebatuan.

Ban sepeda gunung sengaja dibuat lebih lebar yang mempunyai tujuan demi mendapatkan akselerasi yang lebih baik.

Menurut beberapa sejarah, sepeda gunung pertama kali diuji coba oleh Buffalo Soldiers, dia adalah bagian dari angkatan darat Amerika Serikat.

Dalam uji coba ini, dilakukan oleh serdadu yang membawa seorang perwira dari Missoulla melewati Montana menuju ke Yellowstone dalam perjalanan pulang pergi yang dilakukan pada bulan Agustus 1896.

Jadi sepeda gunung ini merupakan salah satu sepeda yang dimodifikasi khusus untuk off-road dalam rangka ekspedisi Bufflalo Soldiers dari Missoula, Montana, menuju Yellowstone, Amerika Serikat (AS) pada Agustus 1896.

Di tahun 1930an sampai 1950an, Joe Breeze yang tinggal di daerah Marin Country, California ini mengembangkan konsep sepeda serbaguna dengan ber-tire kualitas tinggi yang menggunakan ban ‘balloon’ dengan satu speed yang pada saat itu menjadi trend.

Di rentang waktu tahun 1951 sampai dengan 1956, suatu komunitas di Perancis bernama Velo Cross Club Parison (VCCP) yang terdiri dari 20 orang penggemar bersepeda mengadakan kegiatan olah raga yang menjadi cikal bakal dari olah raga sepeda gunung saat ini.

Mereka menggunakan sepeda yang sudah dimodifikasi yang diberi nama French 650-B. Pada tahun 1953, John Finley Scott mengembangan sepeda gunung dengan menggunakan frame bentuk diamond yang dikembangkan oleh Schwin World yang diberi nama ‘Woodsie Bike’.

Sepeda ini menggunakan ban angin yang menggunakan ban dalam dan dilengkapi dengan flat-handle bars sebagai pengaman dan penguat sepeda saat melewati jalan yang terjal.

Di sepeda tersebut terdapat derailleur gears yang berfungsi untuk mempermudah mengatur kecepatan dan percepatan juga dapat mengurangi beban pengendara dalam menjalankannya. Dalam hal pengereman, sepeda ini dilengkapi dengan cantilever brakes.

Sumber yang berbeda mengatakan, sepeda gunung pertama kali diperkenalan pada tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitan San Fransisco. Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini.



Kemudian, sepanjang 1990an dan dekade pertama abad 21, bersepeda gunung sudah dianggap sebagai kegiatan paling ‘laris’di mana hal ini terlihat dari masuknya sepeda jenis ini di toko sepeda.

Pada pertengahan dekade pertama abad 21, pusat perbelanjaan Wal-Mart mulai menjual sepeda gunung murah bersuspensi dan rem cakram.

Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut.

Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya.

Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan. Sehingga 3 x 10 = 30 tingkat kecepatan yang berbeda.

Sumber :
aliefsyahru.blogspot.com
- wikipedia.org
- gowes.inilah.com

Jenis Sepeda Gunung

Pada dasarnya terdapat lima jenis sepeda gunung atau MTB: cross country, trail, downhill, freeride dan dirt jump. Tiap jenis dirancang untuk medan yang berbeda.

Tiap-tiap jenis sepeda memiliki manfaat dan kerugiannya masing-masing. Saat memilih sepeda gunung (MTB), ketahui dimana Anda akan mengendarainya dan jenis rintangan apa yang akan Anda hadapi.


1. Cross country

Sepeda ini juga dikenal dengan sebutan XC. Sepeda ini dirancang untuk jalur off-road dengan rintangan minim hingga menengah. Sepeda ini dibagi menjadi dua yakni, hardtail mountain bike yang suspensinya hanya berada di depan dan full-suspension mountain bike (fulsus) yang meiliki dua suspensi, depan dan belakang.

http://www.plunderguide.com/wp-content/uploads/2009/05/2009-bmw-cc-mountainbike.jpg

Menggunakan hardtail mountain bike, Anda bisa memiliki teknik mengayuh yang baik tanpa perasaan seperti memental. Sepeda ini jauh lebih awet dibanding full-suspension mountain bike dan tak terlalu menuntut perawatan.

Pada full-suspension mountain bike, suspensi depan dan belakang terintegrasi pada rangka sepeda. Sepeda ini jauh lebih nyaman dikendarai dibanding hardtail mountain bike. Di beberapa sepeda, suspensi belakangnya (dan juga depan) bisa dimatikan atau tidak berfungsi.


2. Trail

Sepeda ini pada dasarnya merupakan modifikasi cross country namun menggunakan sistem suspensi yang lebih halus untuk mengatasi rintangan yang lebih sulit dan lebih teknis.

http://bikereviews.com/wp-content/uploads/2010/03/specialized-sx-trail-ii-2-2008-mountain-bike.jpg
Kekurangannya, kayuhan sepeda ini butuh sedikit usaha yang lebih dari pengendaranya akibat meningkatnya suspensi. Tapi saat ini sudah ada teknologi suspensi belakang dan depan yang bisa dimatikan jika tak dibutuhkan.



3. Downhill

Sepeda ini dirancang untuk menuruni bukit. Sepeda ini dibuat seringan mungkin sehingga cocok untuk balapan turun.

http://image.made-in-china.com/2f0j00fMWamVtgaOkR/Santa-Cruz-V10-Full-Suspension-Downhill-Mountain-Bike-Santa-Cruz-V10-.jpg

Karena sepeda ini dirancang untuk menuruni bukit, hal ini membuat sepeda ini sulit menaiki bukit.


4. Freeride
 Pada intinya, konsep asli freeride adalah ketiadaan aturan, tujuan ataupun ketetapan yang harus dipatuhi. Dalam lingkup bersepeda gunung pun, freeride menjadi salah satu fenomena paling kreatif karena meliputi gaya bersepeda, amplitudo, kontrol dan kecepatan bersepeda. 

Sepeda freeride biasanya merupakan hasil modifikasi dari sepeda yang diperuntukkan untuk menuruni bukit (downhill). 

Sepeda tersebut biasanya memiliki gigi yang memungkinkan pengendara sepeda menaiki bukit sama mudahnya dengan saat menuruninya. Sepeda itu juga memiliki sedikit fitur suspensi dan lebih ringan.

http://www.besportier.com/archives/mountain-bikes-on-special-konacoil-air-freeride.jpg 

Sepeda ini mirip sepeda downhill namun dirancang agar lebih mudah untuk dikayuh. Sepeda ini merupakan perpaduan cross country dan downhill. Namun, sepeda ini tak akan bekerja sebaik kedua sepeda tersebut jika Anda menginginkan fitur tertentu.


5. Dirt Jump (DJ)
Sepeda ini digunakan untuk melompat, dikendarai di jalan dan balap slalom. Beberapa orang menganggap sepeda ini merupakan versi besar BMX yang memiliki suspensi depan. Sepeda ini dirancang agar kuat menahan beban saat melompat.

http://www.bikerumor.com/wp-content/uploads/2010/07/scott-bicycles-voltage-24-dirt-jump-mountain-bike01.jpg

Mana yang akan Anda pilih pada saat Anda membeli?
Sumber : dunia-unik.com

Fakta Fenomenal Sepeda Gunung


Sumber Gambar : uungferi.wordpress.com
Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada tahun 1981, penemu sepeda gunung mengatakan bahwa sepeda jenis ini tidak akan pernah populer.

Kenyataannya 80% sepeda yang terjual di Amerika Serikat adalah jenis ini.

Sepeda gunung adalah jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak gunung Kilimanjaro, titik tertinggi di benua Afrika , 5.895 m.

Kilimanjaro (bahasa Swahili: kilima, gunung; njaro, bercahaya) atau dulu disebut Kaiser-Wilhelm-Spitze adalah gunung di timur laut Tanzania.

Gunung ini adalah gunung tertinggi di dunia yang berdiri bebas, tingginya 4.600 m bila diukur dari kaki gunung.

 Puncak Kilimanjaro sekaligus merupakan puncak tertinggi di Afrika, dengan ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut.

Gunung ini juga disebut Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor yang berarti gunung putih dalam bahasa Masai.

Sumber : wikipedia.org

Sepeda Gunung

Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan pada tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitan San Fransisco. Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini.

Sumber Gambar : yazz1.blogspot.com
Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut.

Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-30 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya.

Sepeda gunung dengan 30 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 10 piringan. Sehingga 3 x 10 = 30 tingkat kecepatan yang berbeda.

 Sumber : wikipedia.org